Keberlanjutan & Tanggung Jawab Wintermar

Meskipun Wintermar tidak beroperasi dekat atau berada di kawasan konservasi, namun Perusahaan menyadari bahwa kegiatan operasional kami di lautan memiliki dampak terhadap keanekaragaman hayati, yang dapat mengganggu spesies dan dapat menyebabkan pencemaran baik di bawah laut maupun di udara. Perusahaan berupaya mengurangi kerusakan ekosistem bawah laut dan melestarikan kekayaan keanekaragaman hayati kehidupan laut melalui beberapa tindakan berikut: 

• Menggunakan cat TBT-Free Anti-fouling system bebas Tributyltin organotin untuk mengendalikan atau mencegah menempelnya organisme yang tidak diinginkan sesuai ketentuan Konvensi Internasional IMO.
• Menggunakan sambungan listrik darat di pelabuhan untuk mengurangi emisi dari generator di atas kapal.
• Berhasil mencapai target "zero oil spill" sejak tahun 2020, 2021, hingga 2022.
• Armada kapal Wintermar disertifikasi dengan IOPP (Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran karena Minyak), Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Udara (IAPP), Sertifikasi Internasional Pencegahan Pencemaran karena Polusi (ISPP) sesuai ketentuan MARPOL.
• Setiap kapal dalam armada memiliki Rencana Pengelolaan Sampah, Rencana Pengelolaan Efisiensi Energi Kapal dan Rencana Darurat Polusi Minyak Kapal sesuai dengan ketentuan MARPOL untuk pencegahan pencemaran melalui pengelolaan limbah, emisi dan minyak di laut dan udara.
• Kampanye SAY NO TO SINGLE USE PLASTIC untuk di darat dan di kapal.
• Mengganti sistem ballast pada armada kapal Wintermar sesuai ketentuan Ballast Water Management Convention. Semua kapal harus menghindari penggantian air pemberat (ballast) untuk mencegah masuknya organisme air yang tidak diinginkan.

Wintermar terus mencapai target NOL TUMPAHAN dalam bisnis operasional Perusahaan.

Pemakaian dan Efisiensi Energi

Perusahaan menggunakan energi dari bahan bakar dan listrik dalam operasinya, yang berdampak pada lingkungan melalui emisi. Melalui Kebijakan dan Strategi Keberlanjutan Perusahaan, kami berkomitmen untuk mengurangi dampak operasi kapal dan kegiatan bisnis kami terhadap lingkungan melalui transformasi energi yang dapat memitigasi berkurangnya sumber daya alam dan polusi. Perusahaan menggunakan energi listrik melalui pembelian listrik untuk kapal di pelabuhan dan meningkatkan penggunaan bahan bakar minyak B30.

Kami juga terus berupaya untuk mengurangi emisi udara melalui efisiensi energi dan berbagai kebijakan, inisiatif dan inovasi berkelanjutan yang berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Beberapa tindakan yang dilakukan untuk mengurangi konsumsi energi termasuk: 

1. Penggunaan Biodiesel: Perusahaan telah menggunakan Biodiesel sejak 2019 untuk semua kapal yang beroperasi di Indonesia. Pada tahun 2022 biodiesel yang digunakan adalah B30 dengan kandungan bahan bakar nabati 30%, meningkat dari tahun 2019 dengan kandungan bahan bakar nabati 20%.
2. Sambungan shore power untuk kapal di dermaga: Dengan mengatur agar kapal terhubung ke listrik di darat, Perusahaan mengurangi konsumsi solar untuk mesin Auxiliary Engine (AE) yang menghasilkan listrik untuk kapal yang berlabuh. Hal ini mengakibatkan penghematan bahan bakar yang tidak perlu dipakai untuk AE sebesar 110.582 liter.

Upaya untuk Mengurangi Emisi

Wintermar berupaya mengurangi emisi GRK dengan memaksimalkan efisiensi operasional dan menggunakan energi terbarukan dan digitalisasi, seperti biofuel atau biodiesel sebagai bentuk dukungan kepada Pemerintah untuk penggunaan biofuel yang berkelanjutan, menggunakan sambungan listrik pantai, dan digitalisasi.

Dengan mengganti bahan bakar diesel dengan bahan bakar biodiesel, Perusahaan dapat mengurangi emisi CO2. Perusahaan juga menggunakan high speed diesel, dan kedua bahan bakar ini memiliki kandungan sulfur di bawah 0.50% m/m sesuai dengan mandat dari International Marine Organization (IMO).

Sebagai komitmen kami untuk mengurangi emisi, pada tahun 2022 Perusahaan telah meningkatkan pemakaian aplikasi digital baru untuk menggantikan proses persetujuan yang sebelumnya menggunakan banyak kertas. Proses digitalisasi dalam operasional bisnis kami ini mampu mengurangi penggunaan kertas secara signifikan.

Penggunaan sambungan Shore Power untuk kapal yang disandarkan merupakan tindakan lainnya yang dilakukan untuk mengurangi emisi. Hal ini menghasilkan penghematan 100% atas emisi CO2 yang seharusnya dihasilkan jika kapal menggunakan solar untuk menghasilkan listrik di atas kapal. Dalam mengurangi emisi di pelabuhan, kami menggunakan koneksi listrik di 6 pelabuhan yang tersebar di Indonesia.

Wintermar menggunakan pendingin R-404 A, R410A dengan nilai indeks Potensi Pengurang Ozon (ODP) = 0. Selain itu, armada kami juga dilengkapi dengan sistem pengisian ulang yang mencegah penyebaran zat pengurang ozon dengan pendataan teratur pada saat pengisian ulang dan pemeliharaan peralatan dalam Ozone Depleting Substances Record Book sesuai dengan ketentuan MARPOL Annex VI.

‍

Bisnis operasional kami menghasilkan berbagai jenis limbah, baik dari kantor pusat Perusahaan maupun limbah dari atas kapal tempat awak kapal tinggal dan bekerja. Wintermar hanya mengukur limbah yang dihasilkan oleh operasi Perusahaan sendiri dan memitigasi dampak negatif melalui pengelolaan limbah sesuai dengan pendekatan kepatuhan pada regulasi yang berlaku yaitu ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan Limbah dan MARPOL Annex V.

Limbah dikelola dengan penerapan hirarki pengelolaan limbah yaitu, Pencegahan, Pengurangan, Penggunaan Kembali, Daur Ulang, Treatment, dan Pembuangan. Plastik sekali pakai dikurangi secara bertahap dengan penerapan kebijakan yang menyediakan wadah yang dapat digunakan kembali untuk menggantikan limbah plastik dan mengurangi kemasan plastik serta meminimalkan limbah dengan membeli barang dalam kemasan besar.

Untuk pengelolaan limbah di kapal, kami mewajibkan seluruh kapal untuk memilah sampah sesuai kategori sampah dan ditempatkan di tempat pembuangan sampah sementara yang telah disediakan. Setibanya di darat, limbah-limbah ini kemudian dibuang di fasilitas darat khusus oleh pihak ketiga berizin. Limbah-limbah yang dihasilkan ini kemudian dicatat dan dilaporkan setiap hari melalui Buku Catatan Sampah digital di sistem Perusahaan. Data ini dipantau dan dianalisis untuk memastikan konsumsi yang bertanggung jawab.

Sementara itu, pengelolaan limbah di kantor pusat dilakukan melalui pemilahan sampah sesuai kategori dan ditempatkan di tempat sampah yang telah disediakan. Kemudian, sampah-sampah yang telah dipilah untuk didaur ulang, kami serahkan kepada pihak ketiga. Sampah-sampah yang tidak didaur ulang diambil oleh Dinas Kebersihan Pemerintah Daerah untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir. Selain ini, Kami juga menerapkan Manajemen Siklus Hidup untuk limbah kartrid tinta bekas yang dikelola untuk didaur ulang dengan mengembalikannya kepada vendor.